Kondisi bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pelemgadung 1, Kecamatan Karangmalang, Sragen, memprihatinkan. Atap ruang kelas nyaris ambruk dan terpaksa disangga menggunakan bambu. Kondisi itu menyebabkan konsentrasi para siswa menimba ilmu terganggu, karena khawatir sewaktu - waktu atap bangunan ambruk.
Ironisnya, kondisi memprihatinkan itu sudah berlangsung sejak tahun 2009, hingga kini sama sekali belum pernah tersentuh perbaikan. Kerusakan paling parah terjadi di ruang kelas I, III dan ruang perpustakaan yang sekaligus menjadi ruang komputer. Kerusakan terlihat pada atap, plafon dan kuda - kuda.
Di ruang kelas III, lebih dari separuh langit - langit sudah amblong karena plafonnya hancur. Untuk mengantisipasi hal - hal yang tidak diinginkan, atap di tiga ruangan tersebut terpaksa ditopang dengan bambu.
Salah seorang guru SD Negeri Pelemgadung 1, Sutrisno mengatakan kerusakan terjadi sejak tahun 2009. Namun, karena tak kunjung diperbaiki kerusakan akhirnya semakin parah. "Demi keamanan siswa, kami berinisiatif memasang bambu untuk menopang atap agar tidak roboh," ujarnya, Minggu (23/9).
Menurut Sutrisno, selain karena belum pernah mendapat bantuan dana untuk perbaikan, kerusakan di tiga lokal kelas karena usia bangunan yang sudah tua. Otomatis, fisik bangunan makin hari kian rapuh karena kayu pada atap dimakan rayap. "Sejak pertama dibangun pada tahun 1987, sekolah kami belum pernah mendapatkan dana bantuan untuk perbaikan. Tentunya setiap hari kami selalu was - was, takut atapnya ambruk dan menimpa siswa," jelasnya.
Kepala SD Negeri Pelemgadung 1, Ning Rahayu mengatakan kendati tiga lokal bangunan sudah rusak, namun masih dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki ruangan lain yang bisa digunakan. "Mau bagaimana lagi, terpaksa tetap digunakan untuk belajar siswa karena memang ruangan lain tidak ada. Kami sudah memasang bambu penyangga agar lebih aman," tandasnya.
Ning mengaku sudah berupaya mengajukan permohonan bantuan perbaikan ke Pemkab Sragen. Namun, permohonan tersebut belum pernah ditindaklanjuti sehingga perbaikan pun belum bisa dilakukan. "Kami sebenarnya sudah berulang kali mengajukan proposal perbaikan tapi belum pernah disetujui. Namun kami baru saja mendapat kepastian bahwa perbaikan akan dimasukkan dalam anggaran tahun 2013," tambahnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Karangmalang, Daryono berjanji akan berupaya semaksimal mungkin agar anggaran perbaikan untuk SD Negeri Pelemgadung I bisa diberikan tahun ini. "Sebenarnya bantuan perbaikan untuk SD Pelemgadung akan dialokasikan pada anggaran tahun 2013. Tapi mengingat kondisinya sudah mengkhawatirkan, kami akan berupaya bisa dimasukkan ke ploting anggaran tahun 2012," janjinya.
Ironisnya, kondisi memprihatinkan itu sudah berlangsung sejak tahun 2009, hingga kini sama sekali belum pernah tersentuh perbaikan. Kerusakan paling parah terjadi di ruang kelas I, III dan ruang perpustakaan yang sekaligus menjadi ruang komputer. Kerusakan terlihat pada atap, plafon dan kuda - kuda.
Di ruang kelas III, lebih dari separuh langit - langit sudah amblong karena plafonnya hancur. Untuk mengantisipasi hal - hal yang tidak diinginkan, atap di tiga ruangan tersebut terpaksa ditopang dengan bambu.
Salah seorang guru SD Negeri Pelemgadung 1, Sutrisno mengatakan kerusakan terjadi sejak tahun 2009. Namun, karena tak kunjung diperbaiki kerusakan akhirnya semakin parah. "Demi keamanan siswa, kami berinisiatif memasang bambu untuk menopang atap agar tidak roboh," ujarnya, Minggu (23/9).
Menurut Sutrisno, selain karena belum pernah mendapat bantuan dana untuk perbaikan, kerusakan di tiga lokal kelas karena usia bangunan yang sudah tua. Otomatis, fisik bangunan makin hari kian rapuh karena kayu pada atap dimakan rayap. "Sejak pertama dibangun pada tahun 1987, sekolah kami belum pernah mendapatkan dana bantuan untuk perbaikan. Tentunya setiap hari kami selalu was - was, takut atapnya ambruk dan menimpa siswa," jelasnya.
Kepala SD Negeri Pelemgadung 1, Ning Rahayu mengatakan kendati tiga lokal bangunan sudah rusak, namun masih dipakai untuk kegiatan belajar mengajar. Hal ini dikarenakan pihak sekolah tidak memiliki ruangan lain yang bisa digunakan. "Mau bagaimana lagi, terpaksa tetap digunakan untuk belajar siswa karena memang ruangan lain tidak ada. Kami sudah memasang bambu penyangga agar lebih aman," tandasnya.
Ning mengaku sudah berupaya mengajukan permohonan bantuan perbaikan ke Pemkab Sragen. Namun, permohonan tersebut belum pernah ditindaklanjuti sehingga perbaikan pun belum bisa dilakukan. "Kami sebenarnya sudah berulang kali mengajukan proposal perbaikan tapi belum pernah disetujui. Namun kami baru saja mendapat kepastian bahwa perbaikan akan dimasukkan dalam anggaran tahun 2013," tambahnya.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Dinas Pendidikan Kecamatan Karangmalang, Daryono berjanji akan berupaya semaksimal mungkin agar anggaran perbaikan untuk SD Negeri Pelemgadung I bisa diberikan tahun ini. "Sebenarnya bantuan perbaikan untuk SD Pelemgadung akan dialokasikan pada anggaran tahun 2013. Tapi mengingat kondisinya sudah mengkhawatirkan, kami akan berupaya bisa dimasukkan ke ploting anggaran tahun 2012," janjinya.